Sabtu, 20 April 2013

TULISAN 1 SEMESTER 2 PEREKONOMIAN INDONESIA

-->
NAMA            :  DWI LILLAH DHAMAYANTI
KELAS           :  1EB20
NPM               :  22212290
KEMISKINAN
PENDAHULUAN
            Pada masa kini kemiskinan terjadi di Indonesia semakin melonjak. Kemiskinan muncul karena factor ekonomi masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebuutuhan mereka.Di Indonesia kemiskinan terjadi sejak zaman dahulu dimana pemerintah di Indonesia tidak dapat menekan angka kemiskinan dari tahun ke tahun. Kemiskinan merupakan masalah penting yang ada di Indonesia. Akibat krisis jumlah penduduk miskin di perkirakan makin bertambah.
            Kemiskinan merupakan masalah global. Kemiskinan tidak hanya menjadi tanggung jawab bagi pemerintah tapi juga menjadi tangung jawab masyarakat itu sendiri. Kemiskinan terjadi karena rendahnya kualitas hidup penduduk , terbatasnya kecukupan dan mutu pangan , terbatasnya an rendahnya mutu layanan kesehatan , gizi anak , dan rendahnya mutu layanan pendidikan.












ISI      
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Di Indonesia kemiskianan sudah terjadi sejak zaman dahulu dimana pemerintah di Indonesia tidak dapat menekan angka kemiskinan dari tahun ke tahun bahkan kemiskinan sudah menjadi pekerjaan yang serius untuk pemrintah kita. Banyak cara yang telah dilakukan oleh pemerintah, tapi untuk menekan bahkan mengurangi angka kemiskinan sangatlah sulit. Indonesia sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, ternyata tidak sedikit penduduk tergolong miskin. Jumlah penduduk miskin tersebut terdiri dari gabungan penduduk di perkotaan dan di pedesaan. Akibat krisis jumlah penduduk miskin di pekirakan akan bertambah.
            Kemiskinan memang adalah pekerjaan besar bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu tidak pernah di prioritaskan untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan tappi malah tidak dapat mengurus permasalahan ini.
            Kemiskinan merupakan masalah yang di tandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan  , terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan.
            Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui pelayanan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja, dsb.
            Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun dengan terjadinya krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami pada Desember 2004 membawa dampa negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan penididikan, memburuknya kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat tingkat kemiskinan secara terus menerus da perlahan-lahan sampai mencapai 36,1 juta (16.7%) di tahun 2004.
            Pemechan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang di rancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah danmerupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
            Kemiskinan bias di kelompokkan alam daua kategori yaitu Kemiskianan Absolut dan Kemiskinan Relatif. Kemiskinan Absolut mengacu pada satus et standart yang konsisiten, tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat/Negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolute adalah presentase dari populasi yang makan di bawah jumlah yang cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira-kira 2000-2500 kaloriu per hari untuk laki-laki dewasa)
            Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebgai hidup dengan pendapatan di bawah USD $1 per hari dan kemiskinan menengah untuk pendapatan di bawah $2 per hari, dengan batasan ini maka di perkirakan pada tahun 2001 1,1 milyar orang di dunia mengkonsumsi kurang dari $2 per hari. Proporsi penduduk Negara berkembang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada tahun 1990 menjadi 21% PADA 2001. Melihat pada periode 1981-2001, presentase dari penduduk dunia yang juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
            Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia berkembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di Negara-negara maji, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana kesana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat di lihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan Negara kadang-kadang di anggap miski. Untuk menghindari stigma ini, Negara-negara ini biasanya disebut Negara berkembang.









PENUTUP
            Bahwa maslah dasar penanganan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan, yang berarti bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kenutuhan pun akan semakin banyak. Penanganan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit social ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan semua lini masyarakat. Dengan ini di galakkannya penyedia layanan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar