NAMA :
DWI LILLAH DHAMAYANTI
KELAS :
1EB20
NPM :
22212290
KEMISKINAN
PENDAHULUAN
Pada masa kini kemiskinan terjadi di
Indonesia semakin melonjak. Kemiskinan muncul karena factor ekonomi masyarakat
yang tidak mampu memenuhi kebuutuhan mereka.Di Indonesia kemiskinan terjadi
sejak zaman dahulu dimana pemerintah di Indonesia tidak dapat menekan angka
kemiskinan dari tahun ke tahun. Kemiskinan merupakan masalah penting yang ada
di Indonesia. Akibat krisis jumlah penduduk miskin di perkirakan makin
bertambah.
Kemiskinan merupakan masalah global.
Kemiskinan tidak hanya menjadi tanggung jawab bagi pemerintah tapi juga menjadi
tangung jawab masyarakat itu sendiri. Kemiskinan terjadi karena rendahnya kualitas
hidup penduduk , terbatasnya kecukupan dan mutu pangan , terbatasnya an
rendahnya mutu layanan kesehatan , gizi anak , dan rendahnya mutu layanan
pendidikan.
ISI
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan
merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif,
dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Di Indonesia kemiskianan sudah terjadi sejak zaman dahulu
dimana pemerintah di Indonesia tidak dapat menekan angka kemiskinan dari tahun
ke tahun bahkan kemiskinan sudah menjadi pekerjaan yang serius untuk pemrintah
kita. Banyak cara yang telah dilakukan oleh pemerintah, tapi untuk menekan
bahkan mengurangi angka kemiskinan sangatlah sulit. Indonesia sebagai Negara yang
kaya akan sumber daya alamnya, ternyata tidak sedikit penduduk tergolong
miskin. Jumlah penduduk miskin tersebut terdiri dari gabungan penduduk di
perkotaan dan di pedesaan. Akibat krisis jumlah penduduk miskin di pekirakan
akan bertambah.
Kemiskinan memang
adalah pekerjaan besar bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu tidak pernah di
prioritaskan untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan
tappi malah tidak dapat mengurus permasalahan ini.
Kemiskinan merupakan
masalah yang di tandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup
penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan , terbatasnya dan rendahnya mutu layanan
kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan.
Selama ini
berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui pelayanan
kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja,
dsb.
Berbagai upaya
tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40.1%)
pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun dengan
terjadinya krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti
gempa bumi dan tsunami pada Desember 2004 membawa dampa negatif bagi kehidupan
masyarakat, yaitu melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan
dan penididikan, memburuknya kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan
bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian
pada 5 tahun terakhir terlihat tingkat kemiskinan secara terus menerus da
perlahan-lahan sampai mencapai 36,1 juta (16.7%) di tahun 2004.
Pemechan masalah
kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang di rancang secara khusus
dan terpadu oleh pemerintah danmerupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat.
Kemiskinan bias
di kelompokkan alam daua kategori yaitu Kemiskianan Absolut dan Kemiskinan
Relatif. Kemiskinan Absolut mengacu pada satus et standart yang konsisiten,
tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat/Negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolute
adalah presentase dari populasi yang makan di bawah jumlah yang cukup menopang
kebutuhan tubuh manusia (kira-kira 2000-2500 kaloriu per hari untuk laki-laki
dewasa)
Bank Dunia
mendefinisikan Kemiskinan absolut sebgai hidup dengan pendapatan di bawah USD $1
per hari dan kemiskinan menengah untuk pendapatan di bawah $2 per hari, dengan
batasan ini maka di perkirakan pada tahun 2001 1,1 milyar orang di dunia
mengkonsumsi kurang dari $2 per hari. Proporsi penduduk Negara berkembang yang
hidup dalam kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada tahun 1990 menjadi 21%
PADA 2001. Melihat pada periode 1981-2001, presentase dari penduduk dunia yang
juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan
yang paling parah terdapat di dunia berkembang, ada bukti tentang kehadiran
kemiskinan di setiap region. Di Negara-negara maji, kondisi ini menghadirkan
kaum tuna wisma yang berkelana kesana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto
yang miskin. Kemiskinan dapat di lihat sebagai kondisi kolektif masyarakat
miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan Negara
kadang-kadang di anggap miski. Untuk menghindari stigma ini, Negara-negara ini
biasanya disebut Negara berkembang.
PENUTUP
Bahwa maslah dasar penanganan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan
terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan,
yang berarti bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
maka kenutuhan pun akan semakin banyak. Penanganan masalah kemiskinan ini bukan
hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa
penyakit social ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan
semua lini masyarakat. Dengan ini di galakkannya penyedia layanan pangan,
layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar